TRANSFORMASI NILAI KETUHANAN DALAM PANCASILA TERHADAP PEMBENTUKAN HUKUM TERTULIS DI INDONESIA (TRANSFORMATION OF GOD'S VALUE IN PANCASILA ON THE FORMATION OF WRITTEN LAW IN INDONESIA)

Marjan Miharja, Mhs and Fauzie, Prof. Dr. Fauzie Yusuf Hasibuan, SH, M.Hum and ATMA, DR. ATMA SUGANDA SH., M.HUM (2023) TRANSFORMASI NILAI KETUHANAN DALAM PANCASILA TERHADAP PEMBENTUKAN HUKUM TERTULIS DI INDONESIA (TRANSFORMATION OF GOD'S VALUE IN PANCASILA ON THE FORMATION OF WRITTEN LAW IN INDONESIA). Doctoral thesis, Prodi Doktor Ilmu Hukum (S3-Doktor).

[img] Text
COVER DISERTASI TERBUKA MARJAN MIHARJA UNIVERSITAS JAYABAYA TANGGAL 3 AGUSTUS 2020-1.doc

Download (199kB)

Abstract

Frasa “Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa” dapat diartikan bahwa tanpa melalui perantara-Nya maka suatu peraturan perundang-undangan tidak memiliki kekuatan hukum dan jika tidak memuat frasa tersebut akan menjadi batal demi hukum. Keberadaan frasa “Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa” apabila dikaitkan dengan asumsi bahwa suatu peraturan perundang-undangan layak bagi seluruh komponen (Indonesia) maka keberadaan Mahkamah Konstitusi dan Mahkamah Agung tidak diperlukan. Menjadi perdebatan ketika frasa “Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa” dicantumkan tetapi tetap muncul uji materiil dan uji formil kepada setiap peraturan perundang-undangan. Keharusan mencantumkan frasa “Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa” harus dengan semangat memberi hal terbaik bagi bangsa. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif (normative law research) menggunakan studi kasus normatif berupa produk perilaku hukum, misalnya mengkaji undang-undang. Hasil penelitiannya adalah bahwa hubungan irah-irah dengan Rahmat Ketuhanan Yang Maha Esa terhadap pemidanaan dengan ancaman Hukuman Mati yakni dengan melihat frase Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa yang tertuang dalam Lampiran II Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan tentang Teknik Penyusunan Peraturan PerundangUndangan sudah sesuai dengan UUD NRI 1945. Berdasarkan konsep pada frasa “Tuhan Yang Maha Esa” tersebut secara hierarkhis diturunkan Pasal 29 ayat (1) UUD NRI 1945 yang menegaskan “Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.” Kemudian kembali ditegaskan dalam Lampiran II Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan dalam Sistematika Teknik Penyusunan Peraturan Perundang-Undangan (UU No. 12/2011) mengenai kewajiban memuat irah-irah pada setiap produk peraturan perundang-undangan yaitu “Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa.”

Item Type: Thesis (Doctoral)
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
K Law > K Law (General)
Divisions: PASCA SARJANA > S3-Ilmu Hukum
Depositing User: elibrary @pascajayabaya.ac.id
Date Deposited: 31 Jul 2023 05:01
Last Modified: 01 Aug 2023 06:09
URI: http://repo.jayabaya.ac.id/id/eprint/3781

Actions (login required)

View Item View Item